MAKALAH MATA KULIAH FARMAKOLOGI
TENTANG
“EPILEPSI”
Disusun Oleh :
Kelas IV-G
Aulia
Dinika N.A 0904015033
Dewi Puspita Sari 0904015062
Hafilia
Haznawati 0904015115
Nurul Anggraini 0904015207
Sulistiani 0904015262
DOSEN PEMBIMBING : Dwitiyanti,Ssi,Apt.Msi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
PENDAHULUAN
Epilepsi
merupakan salah satu penyakit saraf yang sering dijumpai, terdapat pada semua
bangsa, segala usia dimana laki-laki sedikit lebih banyak dari wanita. Insiden
tertinggi terdapat pada golongan usia dini yang akan menurun pada gabungan usia
dewasa muda sampai setengah tua, kemudian meningkat lagi pada usia lanjut.
Prevalensi
epilepsi berkisar antara 0,5%-2%. Di Indonesia penelitian epidemiologik
tentang epilepsi belum pernah dilakukan, namun bila dipakai angka prevalensi
yang dikemukakan seperti dalam rujukan, maka dapat diperkirakan bahwa bila
penduduk Indonesia saat ini sekitar 220 juta akan ditemukan antara 1,1 sampai
4,4 juta penderita penyandang epilepsi. Sedangkan dari semua wanita hamil
didapatkan antara 0,3%-0,5% penyandang epilepsi dan
40% masih dalam usia reproduksi.
Kehamilan
pada wanita penyandang epilepsi sampai saat ini masih dianggap
sebagai
kehamilan resiko tinggi, dikarenakan adanya pengaruh yang kurang baik dari
epilepsi terhadap kehamilan dan sebaliknya serta pengaruh obat anti epilepsi
terhadap janin. Sekitar 25%-33,3% serangan epilepsi akan meningkat selama
hamil, dengan beberapa kemungkinan komplikasi-komplikasi pada saat kehamilan,
persalinan dan pada janin.
Dalam
menghadapi kehamilan resiko tinggi seperti ini maka ibu hamil
dengan epilepsi
sebaiknya dibutuhkan penanganan secara terpadu antara ahli kebidanan dan ahli
saraf agar dapat bebas dari serangan epileptik, serta ahli anak untuk memantau
adanya gangguan perkembangan dan kelainan kongenital.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.