TUGAS SPESIALIT OBAT
ANTITUSIF
Disusun
oleh :
Hafilia
Haznawati (0904015115)
Yuliani (0904015291)
Kelas/Semester: 5B
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
FAKULTAS
FARMASI DAN SAINS
JAKARTA
2012
ANTITUSIF (Pereda batuk kering)
§
Fisiologi
Batuk
Batuk adalah suatu reflek fisiologi
yang dapat berlangsung baik dalam keadaaan sehat maupun sakit. Reflek tersebut
terjadi lazimnya karena adanya rangsangan pada selaput lendir pernapasan yang
terletak di beberapa bagian dari tenggorokan dan cabang – cabangnya. Reflek
tadi berfungsi mengeluarkan dan membersihkan saluran pernafasan dari zat – zat
perangsang itu, sehingga merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh.
§
Sebab
– sebab batuk
Reflek batuk dapat ditimbulkan oleh
karena radang (infeksi saluran pernapasan, alergi), sebab – sebab mekanis
(debu), perubahan suhu yang mendadak dan rangsangan kimia (gas, bau – bauan).
Batuk (penyakit) terutama disebabkan oleh infeksi virus, misal virus influenza
dan bakteri. Batuk dapat pula merupakan gejala yang lazim pada penyakit tifus,
radang paru – paru, tumor saluran pernapasan, dekompensasi jantung, asam atau
dapat pula merupakan kebiasaan.
§
Pengobatan
Antitusif digunakan untuk pengobatan batuk yang tidak produktif yaitu batuk yang
tidak berguna sehingga harus ditekan. Obat antitusif berfungsi menghambat atau
menekan batuk dengan menekan pusat batuk serta meningkatkan ambang rangsang
sehingga akan mengurangi iritasi. Obat ini dapat bekerja sentral atau perifer. Antitusif
yang bekerja sentral terbagi menjadi golongan narkotik dan non narkotik.
Penggolongan Obat batuk dibagi dalam dua
golongan besar:
a.
Zat –
zat yang bekerja sentral
Zat –
zat ini menekan rangsangan batuk di pusat batuk yang terletak di sumsum
lanjutan (medula) dan mungkin juga bekerja di otak dengan efek menenangkan. Zat
ini terbagi atas:
ü
Zat –
zat adiktif (Narkotik), yaitu Pulvis Opii, Pulvis Doveri dan Codein. Karena
dapat menimbulkan ketagihan, penggunaannya harus hati – hati.
ü
Zat –
zat non adiktif (Non Narkotik), yaitu Noskapin, Dekstrometorfan, Pentoksiverin,
Prometazin dan Dipenhidramin.
b.
Zat –
zat yang bekerja perifer
Obat
ini bekerja di luar SSP, dan dapat dibagi atas beberapa kelompok, yaitu:
ü
Emolliensia,
zat ini memperlunak rangsangan batuk, memperlicin tenggorokan sehingga tidak
kering dan melunakkan selaput lendir yang teriritasi. Contohnya syrup thymi,
zat – zat lendir ( seperti infus carrageen), akar manis.
ü
Ekspektoransia,
zat ini memperbanyak produksi dahak (yang encer) dan mengurangi kekentalannya
sehingga mempermudah pengeluarannya dengan batuk. Termasuk di dalamnya adalah
Kalium Iodida, Amonium Klorida, Kreosot, Guaiakol, Ipeka dan minyak – minyak
atsiri.
ü
Mukolitika,
zat ini bekerja mengurangi viskositas dahak (mengencerkan dahak) dan
mengeluarkannya. Zat ini efektif digunakan untuk batuk dengan dahak yang
kental. Contohnya Asetilkarbosistein, Bromheksin, Mesna, Ambroksol.
ü
Zat –
zat pereda, zat ini meredakan batuk dengan cara menghambat reseptor sensible di
saluran nafas. Contohnya Oksolamin dan Tipepidin.
§ Antitusif narkotik
1) Kodein
Mempunyai
efek yaitu
ü Antitusif
ü Analgesik dan sedatif
ü Potensi adiksi kecil
Farmakokinetik
ü Absorbsi oral baik, efek timbul 1-2 jam, durasi 4-6
jam.
ü Dalam jumlah kecil ditemukan dalam ASI
ü Metabolisme tidak untuk di hati
ü Ekskresi tidak untuk melaui urin
Efek samping
ü Dalam dosis terapi jarang timbul efek samping
ü Konstipasi timbul pada dosis 100-150 mg
ü Depresi pernapasan timbul pada dosis 60 mg
ü Dosis fatal 800-1000 mg
Indikasi
ü
Batuk
Kering
§ Antitusif non narkotik
1) Dekstrometorfan
Mempunyai
efek yaitu
ü Potensi antitusif sama dengan kodein
ü Tdk mempunyai efek analgesik, sedasi dan adiksi
Efek samping
ü Mual, muntah, sakit kepala, penekanan aktivitas silia
pada dosis besar.
2) Noskapin
Mempunyai
efek yaitu
ü Efek antitusif sama dengan kodein
ü Tidak memiliki efek analgesik dan adiksi
Efek
samping
ü
Tidak
untuk konstipasi ringan
ü Depresi jantung pada dosis besar.
3) Difenhidramin
Mempunyai
efek yaitu
ü
Antitusif
ü
Antihistamin
yang kuat
ü
Sedatif
ü
Antikolinergik
ü
Spasmodik
ü
Antiemetika
ü
Antivertigo
ü
Obat
mabuk perjalanan
ü
Anti
gatal – gatal karena alergi
ü
Dan
obat tambahan pada penyakit Parkinson
Efek samping
ü
Mengantuk
§ Antitusif perifer
E Anestesi
lokal
ü
Lidokain,
lignokain
E Mekanisme
kerja
ü Anestesi
lokal di mukosa saluran napas.
ü Biasanya digunakan secara inhalasi
ü Efektif pada batuk yg bandel
E Efek
samping
ü Aspirasi, alergi, aritmia dan kejang
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.