Wednesday 6 June 2012

Antikolinergik


Antikolinergik (parasimpatolitik)
            Semua antikolinergik memperlihatkan kerja yang hampir sama tetapi daya afinitasnya berbeda terhadap berbagai organ, misalnya atropin hanya menekan sekresi liur, mukus bronkhus dan keringat pada dosis kecil, tetapi pada dosis besar dapat menyebabkan dilatasi pupil mata, gangguan akomodasi dan penghambatan saraf fagus pada jantung. Antikolinergik juga memperlihatkan efek sentral yaitu merangsang pada dosis kecil tetapi mendepresi pada dosis toksik.
Penggunaan
            Obat - obat ini digunakan dalam pengobatan untuk bermacam - macam gangguan, tergantung dari khasiat spesifiknya masing – masing antara lain:
E Spasmolitika, dengan meredakan ketegangan otot polos, terutama merelaksasi kejang dan kolik di saluran lambung – usus, empedu dan kemih.
E Midriatikum, dengan melebarkan pupil mata dan melemahkan akomodasi mata.
E Borok lambung – usus, dengan menekan sekresi dan mengurangi peristaltik.
E Hiperhidrosis, dengan menekan sekresi keringat yang berlebihan.
E Berdasarkan efeknya terhadap sistem saraf sentral
J  Sedativ pada premedikasi operasi bersama anestetika umum.
J  Parkinson.
Obat – obat tersendiri
E Alkaloid Belladonna
Alkaloid yang didapat dari tanaman Atropa Belladonnae seperti hiosiamin, atropin dan skopolamin. Didapatkan juga dari tanaman Datura Stramonium, dan Hyoscyamus Niger.
1.       Atropin
Khasiat antikolinergiknya kuat, sedativ, bronkodilatasi ringan (guna melawan depresi pernapasan). Penggunaan sebagai midriatikum, spasmolitikum asma, batuk rejan, kejang pada lambung – usus serta antidotum yang paling efektif terhadap overdosis pilokarpin dan kolinergik lainnya. Turunan sintetiknya adalah homatropin dan benzatropin yang digunakan sebagaianti Parkinson.





2.       Skopolamin
Alkaloida ini lebih kuat dari atropin yang digunakan sebagai obat mabuk   perjalanan, midriatikum dan pramedikasi operasi. Senyawa sintetiknya adalah metil dan butil skopolamin yang digunakan sebagai spasmolitik organ dalam seperti kejang pada usus, saluran empedu, saluran kemih dan uterus.
E Senyawa – senyawa ammonium kwartener
Senyawa ini mengandung Nitrogen bervalensi 5, bersifat basa kuat dan terionisasi baik, maka sulit melewati sawar darah otak sehingga tidak memiliki efek sentral. Khasiat antikolinergiknya lemah dengan kerja spasmolitik yang lebih kuat dari atropin dan efek samping lebih ringan. Penggunaan untuk meredakan peristaltik lambung – usus dan meredakan organ dalam. Yang termasuk dalam golongan ini adalah: propantelin, oksifenium, mepenzolat, isopropamida dan ipratropium.

E Zat zat amin tersier
J  Adifenin berkhasiat sebagai anestetika local.
J  Kamilofen (turunan adifenin) memiliki kerja khusus pada saluran empedu dan kemih.
J  Oksifensiklamin digunakan pada borok lambung dan kejang – kejang di saluran empedu, lambung – usus serta organ urogenital.

E Obat – obat Parkinson
Contoh: levodopa atau Dopa, Difenhidramin dan Trikehsifenidil dan Benzheksol.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.