Tuesday 8 November 2011


MAKALAH MATA KULIAH FARMAKOLOGI

 TENTANG

EPILEPSI



Disusun Oleh :
Kelas IV-G

Aulia Dinika N.A        0904015033
                                 Dewi Puspita Sari       0904015062
                                 Hafilia Haznawati        0904015115
                                 Nurul Anggraini          0904015207                    
                                 Sulistiani                     0904015262
                                DOSEN PEMBIMBING            :  Dwitiyanti,Ssi,Apt.Msi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011


PENDAHULUAN

Epilepsi merupakan salah satu penyakit saraf yang sering dijumpai, terdapat pada semua bangsa, segala usia dimana laki-laki sedikit lebih banyak dari wanita. Insiden tertinggi terdapat pada golongan usia dini yang akan menurun pada gabungan usia dewasa muda sampai setengah tua, kemudian meningkat lagi pada usia lanjut.
Prevalensi epilepsi berkisar antara 0,5%-2%. Di Indonesia penelitian epidemiologik tentang epilepsi belum pernah dilakukan, namun bila dipakai angka prevalensi yang dikemukakan seperti dalam rujukan, maka dapat diperkirakan bahwa bila penduduk Indonesia saat ini sekitar 220 juta akan ditemukan antara 1,1 sampai 4,4 juta penderita penyandang epilepsi. Sedangkan dari semua wanita hamil didapatkan antara 0,3%-0,5% penyandang epilepsi dan
40% masih dalam usia reproduksi.
Kehamilan pada wanita penyandang epilepsi sampai saat ini masih dianggap
sebagai kehamilan resiko tinggi, dikarenakan adanya pengaruh yang kurang baik dari epilepsi terhadap kehamilan dan sebaliknya serta pengaruh obat anti epilepsi terhadap janin. Sekitar 25%-33,3% serangan epilepsi akan meningkat selama hamil, dengan beberapa kemungkinan komplikasi-komplikasi pada saat kehamilan, persalinan dan pada janin.
Dalam menghadapi kehamilan resiko tinggi seperti ini maka ibu hamil
dengan epilepsi sebaiknya dibutuhkan penanganan secara terpadu antara ahli kebidanan dan ahli saraf agar dapat bebas dari serangan epileptik, serta ahli anak untuk memantau adanya gangguan perkembangan dan kelainan kongenital.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.